Senin, 07 September 2015
Pasir dalam catatan Nagara-Kertagama/ Desawarnana Kerajaan Majapahit
Sesuai sejarah resmi nya, nama Kesultanan Pasir adalah nama salah satu kerajaan suku Paser yang resmi di pakai sejak abad 17. Kerajaan ini awal nya bernama Kerajaan Padang Betinti lalu pada abad 16 berubah nama menjadi Sadurengas lalu berubah menjadi Kerajaan Pasir.
Kemudian Kerajaan Pasir berubah lagi menjadi Kesultanan Pasir, perubahan dari Kerajaan Pasir menjadi Kesultanan Pasir ini terjadi pasca pertempuran melawan ekspedisi militer kerajaan Panekki pimpinan Andi Mappanyuki yang menuntut balas atas rasa malu karena Raja Pasir saat itu Aji Duo gelar Penemban Adam telah menolak pinangan Andi Mappanyuki untuk mempersunting Aji Rainah, putri Mahkota Kerajaan Pasir, peristiwa ini terjadi di abad 17.
Abad 17 Pasir resmi menjadi Kesultanan Pasir dengan raja pertamanya bergelar Sultan yaitu Aji Geger Upus Aji Duwo dengan Gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah, menggantikan Aji Duo gelar Penemban Adam yang telah mangkat.
Aji Geger sendiri sebelum nya adalah pejabat tinggi militer kerajaan Pasir, era Penemban Adam, dalam pertempuran melawan ekspedisi militer Kerajaan Panekki Aji Geger menjabat sebagai Panglima Angkatan Perang Kerajaan Pasir.
Kesultanan Pasir inilah yang kemudian bertahan hingga tahun 1900 dengan Sultan terakhir nya Sultan Ibrahim Chaliluddin.
Pasir dalam Negarakertagama yang terbit 1365 M ini bukan lah Pasir sebagai Negara atau entitas wilayah tepat nya Kerajaan Pasir atau Kesultanan Pasir karna sejarah resmi mengatakan bahwa Kerajaan Pasir baru ada sejak abad 17, catatan ini lebih mengisyaratkan kan tentang ada nya negeri nya suku Pasir di dekat Beritu dan Tanjung Negara. Pada abad 13 setidak nya tercatat dua Kerajaan suku Pasir yaitu Kerajaan Padang Betinti atau Kerajaan Paser Banau Tatau yang kemudian menjadi Sadurengas dengan Ratu pertama Sadurengas yaitu Putri Petung yang naik tahta 1515 M. Kerajaan ini terletak di Paser wilayah selatan saat ini tepat nya di Lempesu, dan Kerajaan Tuban Layar tahun 1309 di wilayah Paser wilayah tengah saat ini tepat nya di Hulu Sungai Toyu dengan Ratu nya Aji Mubar Mayang gelar Ratu Bura Daya ( Ratu Darah Putih).
Penulisan Pasir di Negarakertagama ini berbeda dengan pelafalan suku Pasir itu sendiri saat ini, dimana vokal I dalam kata Pasir di lafalkan dengan vokal E yaitu menjadi Paser.
Adanya tercatat Pasir tersebut lebih pada mengisyaratkan bahwa abad 13 kebawah Paser sebagai identitas suku Paser juga adalah identitas dari suku-suku asli yang bervokal I dalam penyebutan Paser yang mana kemudian menyebut sebagai Pasir.
Paser sebagai identitas suku Paser sendiri sudah di mulai sejak jaman prasejarah suku Paser di Kepala Sungai Telake dan Sungai Kendilo dekat Sungai Tebalong Kiri di sekitar Gunung Lumut Olo Bolum yang di sebut peradaban KUTA REKAN TATAU, dimana peradaban ini di sinyalir lenyap di era MANTI KUTA REKAN TATAU ke 7 yaitu RAJA SUMPING / MA'SUMPING, karna terjadi nya Banjir Bah yang melanda wilayah tenggara Kalimantan.
(ET)
-dari berbagai sumber.
Sumber photo : Screenshoot PDF buku
"Koninklijk Institut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV)"
Java in the 14th Century
The Nagara-Kertagama by Rakawi Prapanca of Majapahit, 1365 A.D
Vol V 1963
Author : Theodoor Gautier Thomas Pigeaud. Ph.D
Author Affiliation : Universiteit Leiden
Chapter : Illustration
Plat II, Map IV vol 5, page 475
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar