Mula késa taruontus lang sempuri éray
kongoq ulun burok kéo karan siq Péaq Pelulo.
Keduo ulun tuoyoq maté aut.
Péaq Pelulo tilo moq awaq kéo karan siq dundung berasung. Béta ulun burok énéq tilo moq latiq berasung yoq raya. Yoq telalu kao diang bélo tenoan engkét moné asal usul-yoq.
Baju seloar yoq merotaq diang nyiang-nyaing,
kompuyoq ponuq petikang, pengokanyoq cuma
toli ngkutong. Tentang petikang énéq léngan yoq umpuq sempuri sebétayoq bélo mak siq engkét pulut
pekalung.
Rabu, 23 September 2015
Minggu, 20 September 2015
Perkakas tradisional Suku Paser berbahan baku rotan.
Beramu Uwe-Meramu Rotan.
Rotan merupakan sumber daya hasil hutan yang cukup berkelimpahan di alam Paser, Kalimantan Timur, masyarakat Paser memanfaatkan rotan sebagai bahan baku berbagai peralatan sehari-hari,beberapa peralatan hasil olah anyam berbahan baku rotan antara lain :
Rotan merupakan sumber daya hasil hutan yang cukup berkelimpahan di alam Paser, Kalimantan Timur, masyarakat Paser memanfaatkan rotan sebagai bahan baku berbagai peralatan sehari-hari,beberapa peralatan hasil olah anyam berbahan baku rotan antara lain :
![]() |
Seorang Mena' Paser pengrajin perkakas berbahan baku rotan dan bambu http:// |
- Solong ( Lanjong), Solong Penias ( Lanjong Benih Padi)
- Kepit (Bakul),
- Kepit Rogo' ( Bakul Nasi)
Sabtu, 19 September 2015
Senin, 14 September 2015
Nama-nama anggota tubuh dalam Bahasa Paser (Bag.3)
![]() |
Nama anggota tubuh dalam Bahasa Paser ( Bag.3) |
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 |
Besurah Paser Kayang Sengkang Uyat Sikut Blengkunung Dikur Kayang Palar Geridi Selendako Geridi Temburu Geridi Krembalung Geridi Julu Manis Geridi Selengingking Lilip |
Bahasa Indonesia Tangan Ketiak Otot/ Urat Siku Pergelangan Tangan Punggung Tangan Telapak Tangan Ibu Jari Jari Telunjuk Jari Tengah Jari Manis Jari Kelingking Kuku |
Nama anggota tubuh dalam Bahasa Paser (Bag. 2)
![]() |
Nama bagian tubuh dalam Bahasa Paser (Bag. 2) |
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 |
Besurah Paser Dikur Kelutuk Sengkang Dada Tete Tulang Koraw Kayang Butung Pusor Towing Tungkok Kerunjit Latak Po' Utok Bokut |
Bahasa Indonesia Punggung Tulang Punggung Ketiak Dada Puting Susu Tulang Rusuk Tangan Perut Pusat Pinggang Pantat Hulu Tulang Punggung Penis Paha Lutut |
Minggu, 13 September 2015
Kamis, 10 September 2015
Pontis
Lilin berbahan baku Sarang Lebah
![]() |
Salai Wani - Sarang Lebah |
Sarang lebah atau Salai Wani, bahan baku utama "Pontis Dian" ( Lilin Pontis). Salai wani salah satu yang sangat berharga dalam kebudayaan Paser masa silam,dimana puluhan tahun lampau,belum terdapat teknologi listrik seperti saat ini, sarang lebah inilah yang diolah untuk menjadi alat penerangan di malam hari. Sarang lebah ini diolah dengan cara direbus (Tenondok, Narau) hingga lumer, lalu di tiris, kemudian di selipkan untaian kain pada hasil tirisan, yang berfungsi sebagai sumbu pemantik, jadilah Dian (Lilin) sebagai lampu (Pelita).
![]() |
Pontis Dian - Lilin Pontis |
Dalam pandangan Adat Paser, Pontis Dian juga menjadi salah satu instrument penting dalam upacara-upacara adat, salah satu nya dalam acara Belian, dimana Pontis Dian wajib pula ada sebagai salah satu syarat/mahar dalam bahasa Paser di Sebut sebagai Tombay untuk Penduduk, Penunge.
Senin, 07 September 2015
Sempuri Gunung Komendur
Pian turi,,alo taka nyempuri...
Legenda Paser.
Gunung Komendur : Usuk Gonggot KemendorKota Balikpapan.
Gunung Kemendor,,di puncak gunung kemendor inilah dahulu kala seorang tokoh legenda dalam masyrakat Paser bernama AYUS pernah duduk sambil mengail seekor LODEN/ NAGA yang meresahkan peduduk sekitar teluk Balikpapan,AYUS adalah tokoh legenda Paser yang memiliki tubuh tinggi besar, sehingga apabila dia menyeberang ke Penajam, cukup dengan satu kali melangkah ( Sindai Tekaw) , sehingga Gunung Kemendor yang cukup tinggi ini hanya menjadi tempat duduk nya sembari menunggu naga, yang di kail nya. pada akhir nya tersangkut lah sang Naga tersebut di kail Ayus, karna ternyata kekuatan sang naga amat lah besar Ayus sempat tertarik dan terjerembab, saat Ayus terjerembab/tebobob, dagu Ayus terjatuh ke pinggir laut, di mana kiri kanan dari dagu Ayus yang terbenam tersebut membentuk sebuah pulau, yang kemudian di sebut pulau "TOKON ( tempat tambat tali perahu= Bolder) "dalam dialek baru mengalami perubahan pelafalan menjadi "Tukung" dan Pulau Babi, dalam beberapa kisah orang Paser, Gunung Komendor inilah tonggak jembatan gaib yang menghubung kan Gunung Kemendor dan Gunung Beratus yang terletak di perbatasan Kab. PPU dan Kab Ku-Bar saat ini.
Longan Bontang
Longan Bontang dalam upacara Belontang di Muara Uya, Tebalong.
Bontang sempetong tenampa ket tondal tonga Telion / Teluyen te Beroa Belontang.
Jati nan duo uru beroa Belontang, beroa te mayar hajat jati sempetong yo ngadap po Olo Bolum ai beroa te nengkuen kubur potung bontang yo ngadap Olo Mate, nan low belian yo jati penakai Belian Rempatai Olo. Penyundok yo jati nowok krewaw yo seniret po potung Bontang yo ene.
Ise2 ka atok Longan Bontang yo ene,,Tamba kam nua keterangan yo,,tengkujur kam tokin ene ena pian tepat keterangan yo.
Belontang, salah satu upacara adat Suku Paser dari peradaban Tompok Tatau-Neten Pali Rekan Tatau di Kepala Sungai Telake, Lumut Olo Bolum, Tana' PASER.
Kredit Photo : Rebuntung Ferry Malvin Aditya, Desa Busui,Kab. Paser.
Pasir dalam catatan Nagara-Kertagama/ Desawarnana Kerajaan Majapahit
Sesuai sejarah resmi nya, nama Kesultanan Pasir adalah nama salah satu kerajaan suku Paser yang resmi di pakai sejak abad 17. Kerajaan ini awal nya bernama Kerajaan Padang Betinti lalu pada abad 16 berubah nama menjadi Sadurengas lalu berubah menjadi Kerajaan Pasir.
Kemudian Kerajaan Pasir berubah lagi menjadi Kesultanan Pasir, perubahan dari Kerajaan Pasir menjadi Kesultanan Pasir ini terjadi pasca pertempuran melawan ekspedisi militer kerajaan Panekki pimpinan Andi Mappanyuki yang menuntut balas atas rasa malu karena Raja Pasir saat itu Aji Duo gelar Penemban Adam telah menolak pinangan Andi Mappanyuki untuk mempersunting Aji Rainah, putri Mahkota Kerajaan Pasir, peristiwa ini terjadi di abad 17.
Abad 17 Pasir resmi menjadi Kesultanan Pasir dengan raja pertamanya bergelar Sultan yaitu Aji Geger Upus Aji Duwo dengan Gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah, menggantikan Aji Duo gelar Penemban Adam yang telah mangkat.
Aji Geger sendiri sebelum nya adalah pejabat tinggi militer kerajaan Pasir, era Penemban Adam, dalam pertempuran melawan ekspedisi militer Kerajaan Panekki Aji Geger menjabat sebagai Panglima Angkatan Perang Kerajaan Pasir.
Kesultanan Pasir inilah yang kemudian bertahan hingga tahun 1900 dengan Sultan terakhir nya Sultan Ibrahim Chaliluddin.
Pasir dalam Negarakertagama yang terbit 1365 M ini bukan lah Pasir sebagai Negara atau entitas wilayah tepat nya Kerajaan Pasir atau Kesultanan Pasir karna sejarah resmi mengatakan bahwa Kerajaan Pasir baru ada sejak abad 17, catatan ini lebih mengisyaratkan kan tentang ada nya negeri nya suku Pasir di dekat Beritu dan Tanjung Negara. Pada abad 13 setidak nya tercatat dua Kerajaan suku Pasir yaitu Kerajaan Padang Betinti atau Kerajaan Paser Banau Tatau yang kemudian menjadi Sadurengas dengan Ratu pertama Sadurengas yaitu Putri Petung yang naik tahta 1515 M. Kerajaan ini terletak di Paser wilayah selatan saat ini tepat nya di Lempesu, dan Kerajaan Tuban Layar tahun 1309 di wilayah Paser wilayah tengah saat ini tepat nya di Hulu Sungai Toyu dengan Ratu nya Aji Mubar Mayang gelar Ratu Bura Daya ( Ratu Darah Putih).
Penulisan Pasir di Negarakertagama ini berbeda dengan pelafalan suku Pasir itu sendiri saat ini, dimana vokal I dalam kata Pasir di lafalkan dengan vokal E yaitu menjadi Paser.
Adanya tercatat Pasir tersebut lebih pada mengisyaratkan bahwa abad 13 kebawah Paser sebagai identitas suku Paser juga adalah identitas dari suku-suku asli yang bervokal I dalam penyebutan Paser yang mana kemudian menyebut sebagai Pasir.
Paser sebagai identitas suku Paser sendiri sudah di mulai sejak jaman prasejarah suku Paser di Kepala Sungai Telake dan Sungai Kendilo dekat Sungai Tebalong Kiri di sekitar Gunung Lumut Olo Bolum yang di sebut peradaban KUTA REKAN TATAU, dimana peradaban ini di sinyalir lenyap di era MANTI KUTA REKAN TATAU ke 7 yaitu RAJA SUMPING / MA'SUMPING, karna terjadi nya Banjir Bah yang melanda wilayah tenggara Kalimantan.
(ET)
-dari berbagai sumber.
Sumber photo : Screenshoot PDF buku
"Koninklijk Institut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV)"
Java in the 14th Century
The Nagara-Kertagama by Rakawi Prapanca of Majapahit, 1365 A.D
Vol V 1963
Author : Theodoor Gautier Thomas Pigeaud. Ph.D
Author Affiliation : Universiteit Leiden
Chapter : Illustration
Plat II, Map IV vol 5, page 475
Rumah Kulit Kayu
Suku Paser pada jaman dahulu mengandalkan kulit-kulit kayu sebagai bahan dinding rumah, kulit kayu meranti / Shoreea atau dalam bahasa Paser disebut "Lai Kenuar" menjadi pilihan utama untuk digunakan sebagai dinding rumah karna berdaya tahan lama.
Pada zaman dahulu, suku Paser juga menjadikan kulit kayu sebagai pakaian penutup badan dimana pada jaman dahulu kain masih merupakan barang yang sangat langka. Kulit Kayu Pontun menjadi pilihan utama sebagai bahan baku baju kulit kayu karena bahan nya kuat serta halus melekat dibadan setelah diproses menjadi baju.
Lou beliku kakah-itak kain itan ket bika yo aso nan ampe tempondo, tantai yo ket upak tondal "Kenuar" / Meranti/Shoreea, la mendo kain tenu brebuntung, kinamekus, tinambolum, pinakolai, bolum olai lang tradisi Paser.
Bolum Ruo Utus Paser
Tradisi pengobatan Suku Paser dengan media Minyak
Tradisi penyetape Kakah-Itak Taka Paser.
Prosesi pengobatan dengan media "Lenga/ Minyak" dalam budaya Paser.
1. Minyak di Tangas / diasapi dengan Sesep / Dupa khas suku Paser yang di sebut
" Krembulu" diatas Perapen/ Perapian dan di soyong dengan mantra dalam bahasa Paser
2. Kemudian di oleskan ke "Daon Biowo / Daun Sawang" yang baru di petik , dioles menggunakan "Balo Tetung/ Bulu Landak"
3. Lalu Daun Biowo di sapukan ke bagian tubuh pasien yang menderita " Klato/ Gatal" dan " Ngempo/ Bengkak" karna di tengarai terkena Minyak.
Untuk memastikan bahwa pasien terkena sejenis minyak-minyak, setelah di sapukan ke tubuh pasien, Daon Biowo ini biasa nya akan sedikit layu dan sedikit kering seperti daun yang telah berhari-hari di petik dan Minyak Rendrem akan me "Nyoak/ bertambah seperti sedia kala sebelum di ambil dan dioleskan ke sejumlah Daon Biowo" . Daon Biowo yang di pakai terapi kali ini sejumlah 10 lembar di bagi 2 dan memakai 2 jenis Lenga / Minyak yaitu Rendrem dan Kerodot/Tengkodot
Setelah selesai prosesi, seperti biasa serah terima "Tombay/ Mahar" sebuah jarum dan semeter kain hitam/ merah.
Lou/ Belai Panti
Salah satu tradisi Paser adalah adanya rumah-rumah kecil tempat bersemayan roh gaib, dalam Budaya Adat Paser rumah kecil ini disebut -Belai Panti'-, tempat bersemayam nya -Jus Tuo-, di dalam Belai Panti ini terdapat Patung dan di berikan sesajian dalam waktu-waktu tertentu.
Tepa' Sirih
Tepa' , Peralatan menginang ( Seppa' , dalam dialek Paser Pematang di sebut "Nyompa")sirih ulun Paser, terdiri dari 3 "Cupu" tempat menaruh pinang, sirih , tembakau,dan gambir, 1 "Kepuyan" sebagai wadah Puyan, Puyan adalah kapur yang di buat dari kulit kerang ( Tude) yang dibakar lalu di tumbuk hingga halus), dan satu "Penutu : penumbuk) dan wadah baki sajian dibawah nya di sebut " Par".
Kotak Tepa' tradisional suku Paser biasa terbuat dari kayu dan di hiasi "Simpei" rotan.
Langganan:
Postingan (Atom)